Kamis, 14 November 2013

PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM



MAKALA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“Perkembangan Agama Islam”

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Agama Islam Tahun Ajaran 2012-2013)














 











Disusun Oleh
Dita Insarillah (XII IPA 2 / 07)


Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cerme
Tahun Ajaran 2012-2013
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

A.      MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Pada abad 7-12 M beberapa wilayah  kepulauan Indonesia telah berdiri kerajaan Hindu dan Buddha. Saat agama Islam datang, agama islam dapat diterima dengan baik, karena Islam datang dengan membawa prinsip perdamaian, persamaan derajat, menghilangkan perbudakan dan syarat masuk kedalam Islam sangat mudah yaitu dengan membaca dua kalimah syahadat serta tidak adnyaa paksaan.
Menurut hasil seminar “Masuknya Islam Di Indonesia” pada tanggal 17-20 Maret 1963 di Medan, Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah (7 M). Menurut sumber lain menyebutkan bahwa Islam sudah memulai ekspedisinya pada masa Khulafaur Rasyidin (pemerintahan Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib). Agama Islam masuk ke Indonesia melalui 2 jalur yaitu :
1.    Jalur Utara : Arab – Damaskus – Bagdad – Gujarat – Srilangka – Indonesia.
2.    Jalur Selatan : Arab – Yaman – Gujarat – Srilangka – Indonesia.
Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah pantai Sumatera bagian utara, kemudian mulai menyebar ke berbagai pelosok Indonesia dalam kurun waktu yang berbeda-beda. Adapun penyebab mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam adalah:
1.    Adanya dorongan kewajiban bagi setiap Muslim/Muslimah, untuk berdakwah mensyiarkan islam sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.
2.    Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah secara terus-menerus.
3.    Persyaratan untuk masuk Islam sangat mudah.
4.    Ajaran Islam tentang persamaan dan tidak adanya system kasta.
5.    Banyak raja Islam yang ikut berperan aktif melaksanakan kegiatan dakwah islmiah.

B.       PEKEBANGAN ISLAM DI INDONESIA
1.    Sumatra
Dijelaskan bahwa wilayah Nusantara yang pertama dimasuki Islam adalah pantai barat pulau Sumatra yang kemudian berdiri kerajaan Islam yang pertama yaitu kerajaan Samudra Pasai dengan rajanya Sultan Malik Al-Saleh (1261-1297). Pada tahun 1521 Kerajaan Samudra Pasai takluk oleh Portugis. Pada tahun 1524 M Samudra Pasai dianeksasi oleh raja Aceh, Ali Mughayat Syah. sehingga Samudra Pasai berada di bawah pengaruh ke Sultanan Aceh.
Munculnya kerajaan baru ini, hampir bersamaan dengan jatuhnya kerajaan Malaka karena pendudukan Portugis. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Iskandar Muda Mahkota Alam (1607-1636).
Dalam penyebaran agama Islam Kerajaan Aceh mempunyai peran penting. Hal ini karena para da’i, baik lokal maupun yang berasal dari Timur Tengah terus berusaha menyampaikan ajaran Islam ke seluruh wilayah Nusantara. Ukhuwah yang erat antara Aceh dan Timur Tengah itu pula yang membuat Aceh mendapat sebutan Serambi Mekah.
2.    Jawa
Masuknya agama Islam ke Pulau jawa tidak diketahui secara pasti namun ditengarahi oleh penemuan nisan Siti Fatimah Binti Maimun di daerah Leran-Gresik yang wafat tahun 1101 M. Setelah abad ke 13 M terutama sejak Majapahit mencapai puncak kejayaannya bukti mengenai perkembangan islam telah banyak ditemukan.
Sementara menurut Prof. Dr. Buya Hamka dalam bukunya “Sejarah Umat Islam”, menuturkan bahwa pada tahun 674 M sampai tahun 675 M agama islam telah berkembang. Hal ini dibuktikan dengan Sahabat Nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan pernah singgah di tanah dan menyamar sebagai pedagang. Proses dakwah selanjutnya dilakukan oleh gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali Sanga, yaitu :
a.    Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
Ia dianggap pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata negara dan sebagai perintis lembaga pendidikan pesantren. Wafat tahun 1419 M (882 H) dan dimakamkan di Gapura Wetan Gresik.
b.   Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel)
Lahir di Aceh tahun 1401 M. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak mencuri, mabuk, main wanita, judi dan madat. Jasa-jasa Sunan Ampel :
·      Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya.
·      Berperan aktif dalam membangun Masjid Agung Demak.
·      Mempelopori berdirinya kerajaan Islam.
c.    Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku)
Putra Syeikh Yakub Bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan menguasai ilmu Falak. Ketika Sunan Ampel wafat, ia menggantikannya sebagai mufti tanah Jawa.
d.   Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Putra dari Sunan Ampel yang lahir tahun 1465. Sempat menimba ilmu ke Pasai bersama Raden Paku. Beliau wafat tahun 1515 M.
e.    Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
Ia tercatat paling banyak menghasilkan karya seni berfalsafah Islam. Ia membuat wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan.
f.     Sunan Drajat (Syarifudin)
Putra dari Sunan Ampel, adik Sunan Bonang. Dakwah beliau terutama dalam bidang sosial. Beliau mengkader para da’i yang datang dari berbagai daerah.
g.    Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Ia memiliki ke Sultanan sendiri di Cirebon yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat sokoguru masjid Demak selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang.
h.   Sunan Kudus (Ja’far Sadiq)
Lahir pada pertengahan abad ke 15 dan wafat tahun 1550 M. (960 H). Beliau berjasa menyebarkan Islam di daerah kudus dan sekitarnya. Ia membangun masjid menara Kudus yang sangat terkenal.
i.      Sunan Muria (Raden Prawoto atau Raden Umar Said)
Putra dari Sunan Kalijaga. Beliau menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan, wayang serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, disebelah utara kota Kudus.
3.    Sulawesi
Ribuan pulau yang ada di Indonesia sejak lama telah menjalin hubungan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Sulawesi. Menurut catatan company dagang Portugis pada tahun 1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini sudah ditemui pemukiman muslim di beberapa daerah.
Melalui seorang da’i bernama Datuk Ri Bandang agama Islam masuk ke kerajaan Goa dan pada tanggal 22 September 1605 Karaeng Tonigallo, raja Gowa yang pertama memeluk Islam yang kemudian bergelar Sultan Alaudin Al Awwal (1591-1636) dan diikuti oleh perdana menteri atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa. Puncak kejayaan kerajaan Makasar terjadi pada masa Sultan Hasanuddin (1653-1669).
4.    Kalimantan
Islam masuk ke Kalimantan atau melalui tiga jalur :
·      Malaka. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis membuat dakwah islam semakin menyebar sebab para mubalig kebanyakan mendiamai pesisir barat Kalimantan.
·      Islam datang disebarkan oleh para muballig dari tanah Jawa. Ekspedisi dakwah ke Kalimantan ini mencapai puncaknya saat kerajaan Demak berdiri.
·      Para da’i datang dari Sulawesi (Makasar) terutama da’i yang terkenal saat itu adalah Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan.
Penyebaran agama Islam disetiap wilayah Kalimantan terutama Kalimantan selatan dan Kalimantan Timur adalah :
a.    Kalimantan Selatan
Masuknya Islam di Kalimantan Selatan adalah diawali dengan adanya krisis kepemimpinan dipenghujung waktu berakhirnya kerajaan Daha Hindu. Saat itu Raden Samudra yang ditunjuk sebagai putra meminta bantuan kepada kerajaan Demak dalam peperangan melawan pamannya sendiri. Sultan Trenggono (Raja Demak) menyetujuinya dengan syarat Raden Samudra bersedia masuk Islam.
Dalam peperangan itu Raden Samudra mendapat kemenangan. Maka sesuai dengan janji, ia masuk Islam beserta kerabat keraton dan penduduk Banjar. Saat itulah tahun (1526 M) berdiri pertama kali kerajaan Islam Banjar dengan rajanya Raden Samudra dengan gelar Sultan Suryanullah atau Suriansyah.
b. Kalimantan Timur
Di Kalimantan Timur inilah dua orang da’i terkenal datang, yaitu Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan, sehingga raja Kutai tunduk kepada Islam diikuti oleh para lainnya. Untuk kegiatan dakwah ini dibangunlah sebuah masjid.Tahun 1575 M, raja Kutai berusaha menyebarkan Islam ke daerah pedalaman Kalimantan Timur sampai daerah Muara Kaman.
5.    Maluku Dan Sekitarnya
Kepulauan Maluku terkenal di dunia sebagai penghasil rempah-rempah, sehingga menjadi daya tarik para pedagang asing, tak terkecuali para pedagang. Islam masuk ke Maluku sekitar pertengahan abad ke 15 atau sekitar tahun 1440 dibawa oleh para pedagang muslim dari Pasai, Malaka dan Jawa. Tahun 1460 M, Vongi Tidore, raja Ternate masuk Islam. Namun menurut H.J De Graaft (sejarawan Belanda) bahwa raja Ternate yang benar-benar muslim adalah Zaenal Abidin (1486-1500 M). Setelah itu Islam berkembang ke kerajaan yang ada di Maluku. Tetapi diantara sekian banyak kerajaan Islam yang paling menonjol adalah dua kerajaan , yaitu Ternate dan Tidore.
Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian yang disiarkan oleh raja-raja Islam di Maluku, para pedagang dan para muballig yang juga berasal dari Maluku. Daerah-daerah di Irian Jaya yang dimasuki Islam adalah : Miso, Jalawati, Pulau Waigio dan Pulau Gebi.
C.      HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
1.    Masa Penjajahan
a.    Peranan Umat Islam Dalam Masa Penjajahan
Ketika kaum penjajah datang, Islam sudah mengakar dalam hati bangsa Indonesia. Jauh sebelum mereka dating, umat Islam Indonesia sudah memiliki identitas bendera (merah putih) yang terinspirasi bendera Rasulullah SAW.
Beberapa ajaran Islam seperti jihad, membela yang tertindas, mencintai tanah air dan membasmi kezaliman adalah faktor terpenting dalam membangkitkan semangat melawan penjajah. Bisa dikatakan bahwa hampir semua tokoh pergerakan, termasuk yang berlabel nasionalis radikal sekalipun sebenarnya terinspirasi dari ruh ajaran Islam.
b.   Perlawanan Kerajaan Islam Dalam Menentang Penjajah
1.    Penjajah Portugis
Kaum penjajah yang mula datang ke Nusantara ialah Portugis dengan semboyan 3G. Untuk menjalankan misinya itu, Portugis berusaha dengan menghalalkan semua cara. Pertama mereka menyerang Malaka dan menguasainya (1511 M), kemudian Samudra Pasai tahun 1521 M. Mulailah mereka mengusik ketenangan berniaga di perairan nusantra yang saat itu banyak para pedagang muslim dari Arab.
Dengan sikapnya yang tak bersahabat dan arogan, seluruh kerajaan yang ada di Nusantara melakukan perlawanan kepada Portugis meskipun dalam waktu dan tempat yang berlainan. Pada tahun 1512 Demak dibawah pimpinan Adipati Yunus dengan armada lautnya menyerang Portugis, tapi kali ini mengalami kegagalan karena persenjataan lawan begitu tangguh penyerangan kedua kalinya dilakukan tahun 1521 dengan mengerahkan armada yang berkekuatan 100 buah kapal dan dibantu oleh balatentara Aceh dan Sultan Malaka yang telah terusir, namun perjuangannya tidak berhasil pula, bahkan ia gugur mati syahid dalam pertempuran tersebut. Sebab itulah ia mendapat gelar ”Pangeran Sabrang Lor.
Sepeninggal Adipati Yunus, perlawanan diteruskan oleh Sultan Trenggana (1521-1546) dan juga putranya Sultan Prawoto. Kalau perlawanan umat Islam terhadap penjajah Portugis di Malaka mengalami kegagalan, namun terhadap penjajah Portugis di Sunda Kelapa (Jakarta) dan Maluku memperoleh hasil yang gemilang. Adalah panglima Fatahillah (menantu Sultan Syarif Hidayatullah) pada tahun 1526 M. memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di Sunda Kelapa lewat jalur laut. Mereka berhasil mengepung dan merebutnya dari tangan penjajah Portugis. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 M, yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya kota Jakarta. Di Maluku, Portugis menghasut dan mengadu domba kerajaan Islam Ternate dan Tidore. Namun kemudian rakyat Ternate sadar, sehingga mereka dibawah pimpinan Sultan Haerun berbalik melawan Portugis.
Selain itu Portugis juga menyebrkan Kristenisasi secara besar-besaran terutama pada tahun 1546 dilakukan oleh seorang utusan Gereja Katolik Roma Fransiscus Xaverius.
2. Penjajah Belanda
Belanda pertama kali datang ke Indonesia tahun 1596 berlabuh di Banten dibawah pimpinan Cornelis de Houtman, dilanjutkan oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jakarta pada tanggal 30 Mei 1619 serta mengganti nama Jakarta menjadi Batavia. Tujuannya sama dengan penjajah Portugis, jika Portugis menyebarkan agama Katolik maka Belanda menyebarkan agama Protestan.
Penindasan, adu domba (Devide et Impera), pengerukan kekayaan alam sebanyak-banyaknya dan membiarkan rakyat Indonesia dalam keadaan miskin dan terbelakang adalah kondisi yang dialami saat itu. Maka wajarlah jika seluruh umat Islam Indonesia bangkit dibawah pimpinan para ulama dan santri di berbagai pelosok tanah air, dengan persenjataan yang sederhana. Mereka bertempur melawan orang-orang kafir Belanda dengan niat yang sama, yaitu berjihad fi sabi lillah. Hanya satu pilihan mereka Hidup mulia atau mati Syahid.
Sejarah telah mencatat sederetan pahlawan Islam Indonesia dalam melawan Belanda yang sebagian besar adalah para Ulama atau para kyai
2.    Masa Perang Kemerdekaan
a.    Peranan Umat Islam Pada Masa Perang Kemerdekaan
Dalam upaya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, tidak disangsikan lagi peran kaum muslimin terutama para ulama. Peranan umat Islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada dua macam:
1.    Membina kader umat Islam.
2.    Turut berjuang secara fisik sebagai pemimpin perang
Sesungguhnya perjuangan para ulama begitu besar dalam mengantarkan Indonesia merdeka tidak lepas dari motivasi bagaimana Indonesia yang akan dibangun ini harus berdasarkan syari’at Islam.


b.   Peranan Organisasi Dan Pondok Pesantren Pada Masa Perang Kemerdekaan
1.    Sarekat Islam (SI)
Sarekat Islam awalnya adalah perkumpulan bagi para pedagang muslim yang didirikan pada akhir tahun 1911 di Solo oleh H. Samanhudi. Nama semula adalah Sarekat Dagang Islam (SDI). Kemudian tanggal 10 Nopember 1912 berubah nama menjadi Sarekat Islam. H. Umar Said Cokroaminoto diangkat sebagai ketua, sedangkan H. Samanhudi sebagai ketua kehormatan. Latar belakang didirikannya organisasi ini pada awalnya untuk menghimpun dan memajukan para pedagang Islam dalam rangka bersaing dengan para pedagang asing, dan juga membentengi kaum muslimin dari gerakan penyebaran agama Kristen yang semakin merajalela.
Keanggotaan SI terbuka untuk semua golongan dan suku bangsa yang beragama Islam. Secara lahir SI tidak menyatakan diri sebagai organisasi partai politik. Tetapi dalam sepak terjangnya jelas kelihatan sebagai organisasi politik. Kegiatan politik dilakukan dengan sangat hati-hati dan bertahap.
Pada kongres 1917, SI mulai dimasuki pengaruh lain, yaitu dengan masuknya orang-orang yang berfaham Marxis (komunis). Bahkan pada kongresnya yang ketiga tahun 1918 pengaruh komunis semakin kuat. Tetapi SI masih membiarkannya demi persatuan dan kesatuan bangsa yang saat itu sangat diperlukan dalam menghadapi pemerintah penjajah. Pada tangal 10 Oktober 1921 dalam kongres SI yang ke-6 H. Agus Salim dan Abdul Muis merangkap menjadi anggota dan pengurus mencetuskan perlunya disiplin partai dalam tubuh SI, antara lain seorang anggota SI tidak boleh merangkap menjadi anggota atau pengurus di partai lain. Ini tujuan sebenarnya adalah untuk membersihkan barisan SI dari unsur-unsur komunis. Tapi kemudian SI terpecah menjadi dua, yaitu SI Merah (Komunis) dan SI Putih (Islamiyah).
Pada Kongres SI ke-7. SI Putih berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Pada tahun 1927 nama Partai Sarekat Islam (PSI) ditambah dengan kata Indonesia, sehingga menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Hanya sangat disayangkan partai ini kemudian menjadi terpecah belah.
2.    Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi yang bertujuan mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw; memberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama (bid’ah) dan memajukan ilmu agama Islam di kalangan anggotanya. Organisasi ini didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 Nopember 1912. Sifat gerakannya adalah non-politik, tapi tidak melarang anggotanya memasuki partai politik.
Bidang-bidang yang ditangani Muhammadiyah antara lain :
a.    Sosial
o  Panti asuhan untuk anak yatim piatu
o  Bank Syari’ah untuk membantu pengusaha lemah
o  Organisasi wanita yang bernama Aisiyah dan organisassi kepanduan Hizbul wathan, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan ikatan Pelajar Muhammadiyah
b.   Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Data tahun 1985 Muhammadiyah sudah memiliki 12400 lembaga pendidikan yang terdiri dari 37 perguruan tinggi dan sisanya adalah TK sampai SLTA. Tahun 1990 jumlah perguruan tinggi Muhammadiyah bertambah menjadi 78 buah.
c. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan Muhammadiyah mendirikan Poliklinik, Rumah Sakit dan Rumah Bersalin. Data tahun 1990 telah memiliki 215 Rumah Sakit, Poliklinik dan Rumah Bersalin.
3.    Nahdlatul Ulama (NU)
NU adalah sebuah Organisasi sosial keagamaan yang dipelopori oleh para ulama atau kiyai yaitu K.H.Hasyim Asy’ari, K.H.Wahab Hasbullah, K.H.Bisri Syamsuri, K.H.Mas Alwi , dan K.H.Ridwan. Lahir di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926 dan kini menjadi salah satu organisai dan gerakan Islam terbesar di tanah air. Bertujuan mengupayakan berlakunya ajaran Islam yang berhaluan Ahlussunnah Waljama’ah dan penganut salah satu dari empat mazhab fiqih (Imam Hanafi, Imam Syafi’i, Imam Hambali dan Imam Maliki).
Pada mulanya NU ini tidak mencampuri urusan politik. Ia lebih memfokuskan diri pada pengembangan dan pemantapan paham keagamaannya dalam masyarakat. Tahun 1937 bergabung dengan Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang kemudian diganti Masyumi. Dalam Masyumi, NU adalah bagian yang sangat penting sampai tahun 1952.
Peranan NU sebagai organisasi dalam perjuangan mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan tidak diragukan lagi.Bahkan para kyai dan santri memikul senjata (bambu runcing atau golok) untuk berjihad fi sabilillah.Tercatat dalam sejarah tanggal 23 Oktober 1945 NU mengeluarkan Resolusi Jihad untuk melawan tentara penjajah.
4.    Pondok Pesantren
Lembaga Pendidikan Islam yang tertua di Indonesia adalah pesantren. Alasannya sangat sederhana, Islam sebagai agama dakwah disebarkan melalui proses transmisi ilmu dari ulama atau kyai kepada masyarakat (tarbiyah wat ta’lim atau ta’dib). Proses ini berlangsung di Indonesia melalui pesantren.
Dari awal keberadaannya pesantren telah menunjukkan perannya yang sangat besar dalam pembinaan bangsa. Islam sebagai pandangan hidup membawa konsep baru. Dengan pandangan hidup tersebut, masyarakat lalu mengembangkan semangat pembebasan dan perlawanan terhadap penjajah. Keistimewaan atau ciri khas pesantren hingga bisa eksis sampai saat ini antara lain adalah :
o  Penguasaan bahasa asing terutama bahasa Arab.
o  Penguasaan kitab kuning yang merupakan sumber penting ilmu keislaman.
o  Penanaman jiwa mandiri.
o  Penanaman hidup disiplin.
Sistim pengajaran selain sistim Klasikal, juga sistim Individual (sorogan), yaitu seorang santri bisa belajar ngaji atau membaca kitab dibimbing secara langsung oleh seorang guru atau kyai, sehingga bisa lebih komunikatif antara guru dengan santri.
Pada perkembangan berikutnya sebagian besar pesantren baik di Jawa maupun di luar Jawa, dilengkapi dengan lembaga pendidikan yang dikenal istilah Madrasah. Perbedaan Pesantren dengan Madrasah antara lain : di Pesantren khusus mempelajari ilmu-ilmu agama, tapi di Madrasah biasanya juga dipelajari ilmu-ilmu umum. Pesantren biasanya tidak menggunakan kurikulum yang resmi (formal), tapi di Madrasah sudah menggunakan kurikulum resmi dan baku, terutama kurikulum dari Departemen Agama.
3.    Masa Pembangunan
a.    Peranan Umat Islam pada Masa Pembangunan
Dalam mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia, umat islam yang merupakan mayoritas penduduk, tampil dibarisan terdepan dalam perjuangan, baik perjuangan fisik (berperang) maupun diplomasi. Selain itu kemerdekaan NKRI dipertahankan melalui usaha-usaha diplomatic yaitu perundingan antara Indonesia dan Belanda.
Dalam mengisi kemerdekaan, pemerintah dan segenap bangsa Indonesia melakukan usaha-usaha pembangunan dalam berbagai bidang demi tercapainya tujuan nasional yang diamanatkan oleh UUD 1945, adapun bidang-bidang yang dibangun oleh segenap bangsa Indonesia, dimana umat Islam merupakan mayoritas adalah bidang agama, politik, ekonomi, social, budya dan hankam.
b.   Peranan Organisasi Islam dalam Masa Pembangunan
1.    Peranan Muhammadiyah dalam masa pembangunan antara lain:
·      Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan tinggi, berbudi luhur, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
·      Melakukan usaha-usaha dibidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
2.    Usaha-Usaha NU Antara Lain
·      Mendirikan madrasah-madrasah
·      Mendirikan, mengelola dan mengembangkan pesantren-pesantren
·      Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin
3.     Peranan Majelis Ulama Indonesia Pada Masa Pembangunan
·      Memberikan fatwa dan nasihat keagamaan dalam masalah social kemasyarakatan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia
·      Memperkuat Ukhuwah Islamiah dan melaksanakan kerukunan antar umat beragama
·      Penghubung antara Ulama dan Umara
c.     Peranan Lembaga Pendidikan Islam dalam Pembangunan
Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan Islam adalah badan yang berhubungan dengan pendidikan Islam untuk memenuhi kebutuhan umatnya dibidang pendidikan perananya yaitu:
·      Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa
·      Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara
·      Memupuk persatuan dan kesatuan umat
·      Mencerdaskan bangsa Indonesia
·      Mengadakan pembinaan mental spiritual




PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA

A.  AGAMA ISLAM DI NEGARA-NEGARA ASEAN
1.    Agama Islam di Singapura
Perkembangan Islam di singapura boleh dikatakan tidak ada hambatan, baik dari segi politik maupun birokratis. Muslim di Singapura ± 15 % dari jumlah penduduk. Sebagai temapt pusat kegiatan Islam ada ± 80 masjid yang ada di sana.
2.    Agama Islam di Malaysia (Malaka)
Sekitar abad ke-14 agama Islam masuk ke Malaysia dibawa oleh pedagang dari Arab, Persia, Gujarat dan Malabar. Disamping itu, ada seorang ulama bernama Sidi Abdul Aziz dari Jeddah yang mengislamkan pejabat pemerintah Malaka dan kemudian terbentuklah kerjaan Islam di Malaka dengan rajanya yang pertama Sultan Permaisura.
Sampai sekarang perkembangan agama Islam di Malaysia makin bertambah maju dan pesat. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara. Di kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992.

B.  AGAMA ISLAM DI AMERIKA
1.    Masuknya Islam di Amerika
Islam masuk ke benua Amerika (kemungkinan) setelah runtuhnya Bani Umayah di Spanyol 1492 M, karena tidak tahan hidup di bawah tekanan Raja Ferdinand sehingga memilih mencari penghidupan di benua baru.
2.    Perkembangan Islam di Amerika
Amerika merupakan negara yang menganut prinsip pemisahan antara agama dan negara (sparation of church and state) namun sangat luas memberi kebebasan beragama bagi rakyatnya. Semula agama Islam dianggap agama para imigran Timur-Tengah atau Pakistan yang bertempat tinggal di beberapa kota. Kemudian semakin berkembang sehingga muncul suatu kekuatan Islam yang disebut “Black Moslem”.

C.  AGAMA ISLAM DI AUSTRALIA
1.    Islam masuk ke Australia
Islam masuk ke Australia pada abad 19 M, dibawa oleh para pengembara dari Afganistan yang setiap melakukan perjalanan hanya berbekal tikar untuk shalatTahun 1924 pendatang dari Albania sebagai petani tembakau di Australia Utara meningkatkan perkembangan Islam disini. Kemudian sesudah berakhir perang dunia II orang-orang Yugoslavia yang belajar di Australia Tengah dipimpin Imam Ahmad Saka lebih menggiatkan pembangunan masjid-masjid di Adelaide sebagai pusat aktivitas keagamaan. Menurut catatan statistik tahun 1975 Australia berpenduduk 13.130.000 orang yang 1 % nya (132.000) beragama Islam.
2.    Perkembangan Islam di Australia
·      Pada abad 20 M perkembangan masjid di Austrlia cukup menggembirakan, karena dibuat oleh arsitek Australia.
·      Di Brisbone didirikan “Quesland Islamic Society” untuk menyadarkan anak-anak muslim mendirikan shalat dan meningkatkan silaturahmi. Kemudian di Goulbourn didirikan “Goulbourn College of Advanced Education” yakni pendidikan guru yang telah melahirkan sarjana muda, sarjana lengkap master.
·      Federation of Islamic Societies adalah Himpunan masyarakat muslim, terdiri atas 35 organisasi masyarakat muslim lokal dan 9 dewan Islam negara-negara bagian.

D.  AGAMA ISLAM DI EROPA
1.    Islam masuk ke Eropa
Kaum muslimin memasuki benua Eropa ialah sejak adanya permintaan bantuan oleh Graf Yulian seorang bangsawan Gothia Barat yang berkuasa di Geuta Afrika Utara kepada gubernur Afrika Utara Musa bin Nushair agar membantu keluarga “Witiza”. Permintaan tersebut selanjutnya oleh Musa disampaikan kepada Khalifah Walid bin Abdul Malik dan ternyata dikabulkan dengan pesan agar Musa berhati-hati. Maka sebagai penjagaan dikirim ekspedisi pertama berjumlah 200 orang dipimpin Tharif bin Malik yang mendarat di Tarifa. Keberhasilan Tharif meyakinkan Musa akan kesungguhan Graf Yulian, selanjutnya dikirim pasukan pilihan dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad. Dengan mudah pasukan Thariq menguasai beberapa benteng. Dengan siasat demikian, maka tidak ada pilihan lain kecuali maju ke medan laga menghadapi musuh yang berlipat ganda jumlahnya. Kota demi kota berhasil direbutnya. Dalam waktu hanya 7 tahun hampir seluruh Andalusia sudah berada dalam genggaman kaum muslimin, kecuali Glacia.
Runtuhnya kebesaran Bani Umayah di Damaskus dengan berdirinya daulah bani Abbasyah di bawah pimpinan Abdul Abbas As Safaf (penumpah darah) menyebabkan seluruh keluarga Kerajaan Bani Umayyah ditumpas. Namun, salah seorang keturunan dari Bani Umayah, yaitu Abdur Rahman berhasil melarikan diri dan menyusup ke Spanyol. Di sana dia mendirikan Kerajaan Bani Umayah yang mampu bertahan sejak tahun 193-458 H (756-1065 M).
Kondisi masyarakat Spanyol sebelum Islam mereka memeluk agama khatolik, dan sesudah Islam tersebar luas tidak sedikit dari mereka yang memeluk agama Islam secara suka rela. Keberadaan kerajaan Islam di Spanyol sungguh merupakan perantara sekaligus obor kebudayaan dan peradaban.
Setelah delapan abad umat Islam menguasai Andalusia pada tahun 898 H (1492 M). Raja Abdullah menyerahkan kunci kota Granada kepada Ferdinand pemimpin kaum Salib, yang selanjutnya beliau menduduki istana Al Hambra, dimana sebelum itu Khalifah Abdullah bersedia menandatangani perjanjian yang terdiri atas 72 pasal. Dalam pada itu, kemerdekaan beragama pun akan dijamin terhadap kaum muslimin yang tinggal di Andalusia. Akan tetapi, di kemudian hari perjanjian tersebut diingkari oleh Ferdinand sendiri.
Pertumbuhan agam Islam di Eropa sekarang memang cukup sulit dibandingkan dengan berdakwah di Asia-Afrika, dimana masyarakatnya terlanjur sekuler, namun karena kegigihan para mubaligh berdakwah sehingga dalam perkembangannya agama Islam semakin baik dalam kualitas maupun kuantitasnya.
Di Spanyol pada tahun 1975 sekelompok pemuda masuk Islam, mereka mendirikan masyarakat muslim di Cordova. Di Belgia, berdiri pula gedung Islamic Center sebagai pusat kegiatan dakwah Islam. Di Austria, Pada tahun 1979 dibuka Islamic Center di kota wina yang dilengkapi masjid jami’, perpustakaan Muslim’s Social Service, madrasah dan perumahan imam. Di Belanda, telah dibangun sebuah masjid yang megah. Di kota ini pula telah dibentuk federasi organisasi Islam dipimpin Abdul Wahid Van Bomel (bangsa Belanda asli).
Inggris, termasuk salah satu negara yang cukup bagus pengembangan Islamnya. Hal ini didukung dengan kepeloporannya dalam pemindahan Universitas Islam Toledo di Spanyol ke Inggris. Sejak itu Inggris mempunyai Universitas Cambridge dan Oxford.
Roma merupakan negeri pusat agama Katolik, disana berdiri ± 917 gereja khatolik, protestan, ortodhox, yunani maupun synagoge. Perkembangan Islam dinegeri itu tidak seperti negara-negara Eropa lainnya. Meskipun demikian, sejak tahun 1984 umat Islam berhasil meletakkan batu pertama pembangunan masjid di taman Morst Antene di Pariali. Selama ini umat Islam di Italia baru memiliki mesjid di kota Catania Sicilia, dan pertengahan tahun 1995 mesjid bantuan Arab Saudi itu telah diresmikan pemakaiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar