Jumat, 05 April 2013

UNGGULAN = REGULAR JANGAN BERANGGAPAN BURUK

SMA Negeri 1 Cerme adalah salah satu Sekolah Menengah Atas yang ada di Kabupaten Gresik. SMA Negeri 1 Cerme tergolong sebagai sekolah yang berada dalam taraf pengembagan, namun kualitas dan kemampuannya sudah tidak bisa diragukan lagi. Di Gresik SMA Negeri 1 Cerme termasuk salah satu sekolah yang menjadi favorit masyarakat. Meskipun demikian semangat juang keluarga SMA Negeri 1 Cerme masih tetap berkobar.

SMA Negeri 1 Cerme pernah merintis sebagai sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Berbasis Internasional), namun setelah pengajuan ke pemerinta pusat, SMA Negeri 1 Cerme tidak lolos sehingga gelar RSBI diubah menjadi Sekolah Unggulan. Akan tetapi ini tidak mematahkan semangat siswa-siswi SMA Negeri 1 Cerme, mereka semua berjuang untuk bersaing dalam era pendidikan yang semakin modern.

SMA Negeri 1 Cerme yang merupakan sekolah yang sedang berkembang memiliki 2 buah program pengajaran, yaitu bagian kelas Unggulan dan kelas Regular. Sebenarnya kedua program tersebut sama saja, namun ada beberapa yang membedakan, antara lain: jam belajar, biaya pembayaran dan fasilitas yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi pelajaran yang diberikan sama saja, karena kurikulum yang diberikan juga sama.

Beberapa siswa-siswi di SMA Negeri 1 Cerme menganggap bahwa anak-anak kelas unggulan merupakan anak-anak yang sombong, angkuh, sok pintar dan kurang bersosialisasi.

“Menurut saya anak-anak unggulan membatasi komunikasi dengan kami, memang ada beberapa yang tidak, tapi sebagian besar itu tampak jelas” ungkap salah satu siswi XI-A3.

Namun anggapan itu kurang benar, anak-anak kelas unggulan tidak pernah membeda-bedakan diri mereka dengan yang lainnya.

“Unggulan dan Regular itu tidak ada bedanya, toh tujuan kita semua juga sama yaitu berhasil dikemudian hari, jadi kita semua bersaing secara sehat. Jika kami dianggpa kurang bersosialisasi itu dikarenakan keberadaan kelas yang cukup jauh jaraknya, sehingga kita kurang mengenal daerah sekitar” ungkap salah satu siswi XI-A2.

Fakta dari anggapan-anggapan itu sebenarnya adalah tidak adanya perbedaan hak yang ada di program Unggulan dan Regular, mereka semua berhak untuk mendapatkan prestasi jika mereka mau berusaha. Selama ini prestasi-prestasi SMA Negeri 1 Cerme juga merata, ada yang dari unggulan dan ada yang dari regular, jadi anggapan perbedaan itu sebenarnya tidak benar. Selain itu Bu Mardiah juga pernah berkata

“Saya itu tidak pernah membeda-bedakan siswa-siwi saya, baik unggulan maupun regular. Saya menganggap mereka semua sama, anak-anak yang luar biasa. Jika kelas unggulan ditambah 1 jam pelajaran, maka saya memberikan les untuk anak-anak regular, sehingga pelajaran yang mereka terima tidak ketinggalan dengan kelas unggulan”. Selain Bu Mardiah beberapa guru juga beranggapan sama, karena setiap pelajar berhak atas hak yang sama.

 “Setelah mendengar perkataan-perkataan buruk itu kami merasa tidak enak. Fakta sebenarnya adalah sekat itu tidak ada, kapanpun kita bersosialisasi itu bisa saja, karena perbedaan itu akan menghasilkan sebuah persaudaraan yang indah. Jadi janganlah beranggapan buruk dengan perbedaan program itu. KITA SEMUA SAMA, KITA SEMUA TEMAN”, ungkap beberapa perwakilan kelas unggulan.

Jadi simpulan yang dapat diambil adalah UNGGULAN dan REGULAR itu sama saja, tidak ada perbedaan dan sekat di dalamnya. Jika kita mampu bersatu maka kita akan menghasilkan sebuah persaudaraan yang indah. J (YH_Redtra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar