Semua orang pasti memiliki impian (cita-cita), saya yakin
akan hal itu. Namun masalahnya, tidak semua orang berhasil mewujudkan impiannya,
lebih tepatnya tidak berani (karena tekad kurang) untuk mewujudkan impian indahnya. Untuk
selanjutnya, agar lebih singkat saya menyebut impian atau cita-cita dengan kata
"mimpi" sehingga anda paham bahwa kata "mimpi" di artikel
ini bukan berarti mimpi ketika kita sedang tidur.
Setiap individu yang berbeda pasti memiliki
mimpi yang berbeda pula. Jika setiap manusia yang ada di bumi ini memiliki
mimpi yang berbeda-beda maka bisa dibayangkan ada milyaran mimpi yang
beterbangan di bumi ini. Setiap manusia pasti juga memiliki mimpi indah
masing-masing yang ingin terwujud atau diwujudkan ketika masa hidup di dunia
ini. Dengan adanya mimpi yang hendak kita raih akan membuat hidup kita punya
arah, tujuan dan tantangan sehingga hidup ini terasa dinamis dan indah. Bagi
orang yang tidak bisa merangkai mimpi pasti akan merasa jenuh. Walaupun apa-apa
dia miliki, tapi tidak ada sesuatu yang membuat hidupnya bergerak, tidak ada dinamika
dan nuansa yang berbeda.
Sekarang,
pertanyaan saya: sudahkah anda memiliki mimpi?
Kalau sudah, sudahkan mimpi itu anda raih?
Kalau belum, beranikah anda mewujudkan mimpi
itu menjadi nyata?
Kapan saat yang
tepat? Jawab saya adalah sekarang!
Untuk selanjutnya, kita akan membahas bahwa mewujudkan mimpi itu tidak
semudah membalikkan telapak tangan, tidak juga sesulit menemukan formula yang
tepat untuk membuat roket yang bisa mengantarkan manusia sampai ke bulan. Apa kunci rahasianya? Mengutip kata Paul Hanna,
kuncinya adalah sikap dan keyakinan bahwa You Can Do It! (Anda
Pasti Bisa!) atau bisa juga terangkum dalam kalimat berikut: You will
see it when you believe it!
Nothing is Free
Telah disebutkan di atas
bahwa untuk mewujudkan mimpi itu tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak
mungkin. Yang harus kita
ketahui adalah semua itu butuh pengorbanan, seperti kata seorang sahabat saya,
"Nothing is free!" Selalu ada harga yang harus dibayar untuk
mendapatkan sesuatu. Dan meskipun suatu saat kita mendapatkan sesuatu secara
gratis maka pasti ada jasa atau kebaikan yang pernah kita lakukan, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, jangan berharap mimpi anda
akan menjadi nyata sementara anda hanya diam saja atau seperti mengharap durian
runtuh.
Terwujudnya sebuah mimpi
tergantung seberapa besar anda memimpikan impian anda dan hingga sejauh mana
anda bisa mengedukasi alam bawah sadar bahwa anda benar-benar menghendaki
impiah itu menjadi sebuah kenyataan. Saya biasanya mengedukasi alam bawah sadar dengan
cara menceritakan impian-impian saya kepada orang lain; bisa kepada teman
dekat, guru atau sahabat pembaca. Dengan begitu diharapkan ada flash back ke
dalam diri saya (lebih tepatnya ke bagian alam bawah sadar atau unconscious
mind) bahwa saya serius ingin mewujudkan mimpi itu, meskipun semua itu
kembali tergantung kehendak Yang Maha Kuasa.
Di samping itu, bisa dipastikan bahwa selalu
ada pengorbanan untuk mewujudkan sebuah impian. Satu mimpi dengan mimpi yang
lain harga pengorbanannya juga berbeda. Yang jelas, selalu ada yang harus kita
korbankan untuk meraih mimpi-mimpi itu. Pengorbanan yang dimaksud bisa berupa
waktu, biaya, tenaga, pikiran, perasaan, dan lain-lain.
Untuk mewujudkan mimpi yang berharga, beranikah
anda keluar dari rutinitas harian anda yang mungkin nyaman dan tanpa tantangan?
Beranikah anda keluar dari comfort zone (zona kenyamanan) anda untuk
melakukan action-action nyata untuk mewujudkan mimpi anda? Jadi, anda harus berani berakit-rakit ke
hulu, berenang-renang ke tepian atau bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian.
Saya juga sangat setuju dengan apa yang
diungkapkan Paul Hanna dalam bukunya, Just Do It!, "Orang yang
sukses biasanya memahami rasa sakit. Mereka sadar hal itu membawa dampak
positif dan merupakan alat untuk mencapai keberhasilan. Mereka membiarkan
penderitaan memasuki hidup mereka, karena mereka sadar bahwa kalau mereka
berhasil mengatasinya maka rasa percaya diri mereka akan tumbuh. Dari sini,
kemampuan mereka untuk menghadapi masa depan tertantang."
Dengan demikian, sebenarnya sebagian besar
penentu mimpi anda menjadi nyata adalah diri anda sendiri. Sejauh mana anda
berani bermimpi dan berani mewujudkan impian itu menjadi sebuah kenyataan,
meskipun harus menghadapi berbagai hambatan, tantangan dan cobaan. Yang tidak
boleh dilupakan adalah bahwa setelah berusaha atau berikhtiar, kita harus
menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah SWT karena dialah Sang Penentu semua
takdir hidup kita. Jadi, intinya kita harus berusaha semaksimal yang kita bisa
dan menyerahkan hasilnya kepada Dia yang Maha Tahu yang terbaik untuk kita.
Itulah yang disebut tawakkal.
RIZKA AGUSTIN (XI
IPA 1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar